Berhubung masih dalam suasana ulang tahun kota jakarta yang ke 486, maka postingan kali ini juga tak jauh-jauh dari yang namaya kota jakarta, kali ini kita akan membahas tentang salah satu kue khas orang asli jakarta alias betawi, yaitu Roti buaya. Tau dong roti buaya itu apa? Biasanya dipesan untuk acara pernikahan adat betawi. Jadi selain adu pantun dan petasan, roti buaya memegang aspek penting dalam budaya satu ini.
Roti buaya mulai dikenal oleh orang-orang Jakarta saat masuknya bangsa eropa ke indonesia. Bagi bangsa eropa, pernikahan adalah sesuatu yang sakral, sehingga diperlukan simbol-simbol yang bisa mewakili pernikahan tersebut, saat itu simbol yang biasa dipakai oleh bangsa eropa yang menikah adalah bunga. Tak mau meniru gaya orang eropa, orang betawi pun berusaha untuk mencari simbol sendiri dalam pernikahan, maka dipilihlah roti buaya sebagai simbol pernikahan. Lebih kreatif kan ^_^
Kenapa harus buaya?
Kenapa harus bentuk buaya? Kenapa gak hewan atau bentuk lainya? Jawabanya adalah karena buaya merupakan simbol kesetiaan. Percaya gak kalo buaya hanya akan kawin sekali saja, filosofi inilah yang membuat buaya terpilih untuk mewakili simbolisasi pernikahan ala betawi ini dengan harapan si pengantin bisa langgeng dan saling setia sampai akhir hayatnya
Jadi harus dibedakan ya antara BUAYA dan BUAYA DARAT ;p
|
Roti Buaya, bukan buaya darat! |
Dan hingga kini, roti buaya sudah umum disebut sebagai roti kawinan betawi, bahkan ada beberapa kepercayaan yang kemudian menyebutkan bahwa perkawinan belum sah kalau belum ada roti buaya. Katanya lhoo :p
No comments:
Post a Comment